Selasa, 07 Juni 2011

Mudahnya Fisika bagi Uniknya Siswa

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung. Belajar fisika berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran terhadap keteraturan dan keindahan ciptaan Tuhan. Fisika merupakan ilmu kealaman yang bersifat non-lokal. Siapapun bisa mempelajari fisika dengan mudah sepanjang mengedepankan prinsip-prinsip berpikir ilmiah yang rasional, wajar dan sistematis.
Kenyataan di lapangan hasil belajar dan minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah. Fisika masih merupakan momok bagi kebanyakan siswa SMA. Siswa lebih suka belajar dengan menghafal dan belajar dari contoh yang diberikan guru. Siswa kurang tertarik untuk mengetahui asal usul suatu konsep. Siswa kurang peduli hubungan antara konsep-konsep yang dipelajari dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Yang terbayang oleh siswa ketika belajar fisika adalah kumpulan rumus-rumus yang rumit, sehingga fisika dirasa sulit oleh sebagian besar siswa.
Hal-hal yang bisa dilakukan siswa agar belajar fisika menjadi mudah dan menyenangkan adalah (1) bangkitkan dulu rasa ingin tahu serta motivasi kenapa fisika itu penting, (2) berikan interpretasi fisis yang memadai dari rumus-rumus fisika dan akibat apa yang bakal muncul dari penerapan hukum-hukum tersebut, sehingga fisika bukan kumpulan rumus-rumus yang mati, melainkan sesuatu yang dinamis, (3) berusaha renungkan secara mendalam proses-proses fisika yang ada di alam, sampai pada pemahaman yang mendasar. Maka agar fisika menjadi lebih mudah, yang harus dilakukan adalah menghilangkan persepsi bahwa fisika sulit.
Disamping itu guru juga harus berusaha memahami karakteristik siswa dan dapat melakukan pendekatan dalam proses belajar mengajar sebagai upaya mengoptimalisasikan hasil belajar. Sebab siswa sebagai subjek dalam proses belajar mengajar ternyata memiliki keunikan yang berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Ada siswa yang lambat dalam belajar yang sering ketinggalan pelajaran dan memerlukan waktu relatif lama, ada siswa yang berprestasi kurang di mana sebenarnya siswa ini mempunyai taraf intelegensi tergolong tinggi akan tetapi prestasi belajar rendah, ada siswa kreatif yang menunjukkan kreatifitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu dan selalu ingin memecahkan persoalan-persoalan, dan ada pula siswa yang cepat dalam belajar karena kecerdasannya sehingga dapat menyelesaikan kegiatan belajar mengajar lebih cepat dari yang diperkirakan.
Alternatif pendekatan proses belajar mengajar yang dapat dipilih oleh guru dalam menghadapi kemajemukan siswa adalah pendekatan keterampilan proses. Dengan pendekatan keterampilan proses, siswa diajak untuk benar-benar melakukan pengamatan, pengukuran, pengidentifikasian dan pengendalian, percobaan dan lain-lain seperti yang dilakukan oleh seorang ilmuwan. Hal ini akan memotivasi siswa dalam belajar fisika, karena akan lebih terbina hubungan emosi (rasa ingin tahu) siswa dengan guru sebagai fasilitator. Siswa lebih berperan aktif selama proses belajar mengajar, siswa tidak  perlu merasa takut untuk melakukan kesalahan dan untuk terus mencoba, dan guru tidak lagi dirasa sebagai yang paling memahami akan suatu konsep karena siswa dapat menemukan konsep sendiri dengan arahan guru.
Inti pengembangan pendekatan keterampilan proses adalah aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor), selain itu dalam pengembangan keterampilan proses dituntut pula pengembangan kreatifitas siswa. Kelebihan dari pendekatan keterampilan proses adalah siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta-fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar